Pages

February 26, 2013

Hidden Gem Cipanas: Sate Maranggi Sari Asih & Jus Jagung Simpang Raya

Minggu kemarin pas rencananya mau mengunjungi rumah di Sukaraja, suami tiba-tiba bilang, "Ke Cipanas yuk!" "Heh, ngapain?" Sejujurnya saya malas, soalnya jalan dari Sukabumi-Cianjur itu jelek banget, banyak bolong-bolongnya padahal termasuknya jalan provinsi menghubungkan Sukabumi-Bandung juga (ehm, tolong ya gubernur terpilih diperbaiki..) Belum lagi Sabtu pagi ada tabrakan beruntun di daerah Warungkondang Cianjur yang katanya bikin jalanan macet banget. Tapi suami tetep ngotot, dan ternyata.... dia penasaran pingin makan Sate Maranggi dunk!

Jadi, deket kantor saya di Cipanas itu ada yang jual sate maranggi yang enak banget. Trus kalau berkunjung kesana, selalu makan itu, dan terkadang kalau lagi rapat di kantor Sukabumi, konsumsinya itu sengaja 'impor' sate Maranggi dari Cipanas. Niat banget ya? Iya, karena seenak itu. Dan saya tea suka pamer-pamer suami, makanya dia penasaran banget pingin nyobain Sate Maranggi di Cipanas.

Akhirnya off we go to Cipanas, alhamdulillah perjalanan lancar cuma sekitar 1.5 jam dari Cipanas. Eh, tapi nyampe ke Cipanas, saya malah lupa sendiri lokasinya dimana. *toyorkepala* Seinget saya lokasinya setelah Rumah Makan Padang Simpang Raya Cipanas, ternyata SEBELUM. Jadi kalau dari arah Cianjur, lokasinya ada di sebelah kiri, setelah Rumah Makan Padang Sari Kapau. Ada tulisannya kok SATE MARANGGI,  saya aja yang oon kelewatan. Lokasinya ada di deretan ruko, tapi yang bakar-bakarnya ada di luarnya, jadi pasti keliatan.

The famous Sate Maranggi
Ada maranggi pake lemak,ada maranggi polos, jadi dagingnya aja tanpa lemak. Ketan Bakarnya is a must, apalagi dicocol sambal oncom. *glek*


Sate Maranggi sendiri diperdebatkan asalnya, ada yang bilang dari Purwakarta, ada juga yang bilang dari Cianjur. Selama ini sih saya baru makan sate maranggi disini, yang terbuat dari daging sapi, tapi denger-denger sih ada yang terbuat dari daging kambing juga. Khasnya sate maranggi, makannya biasanya pake ketan bakar dicocol sambal oncom. Saya malah lebih tergila-gila sama ketan bakarnya, hehe. Tapi kalau yang mau pake nasi, disini juga disediakan nasi kok. Rasa manisnya di sate maranggi katanya sih karena di bumbunya itu memakai cuka lahang atau cuka yang terbuat dari tebu.

Setelah kenyang banget makan sepuluh tusuk sate (ini serius kenyang banget, porsi saya biasanya 6-7 tusuk, tapi karena suami saya yang pengasih dan penyayang, makanya saya 'dipaksa' menghabiskan 10 tusuk), suami makin menjadi-jadi dunk. (eh, ini kesannya gw nyalahin suami kabeh ya? Hahahaha..) Jadi dia inget kalo saya pernah bilang ke dia kalo ada yang jual jus jagung yang enaaaaak banget di Cipanas, dan dia menuntut untuk diajak kesana.

Akhirnya mampir lagi doooong ke Simpang Raya Cipanas buat beli jus jagungnya. Padahal porsinya banyak dan lumayan mengenyangkan (ya iyalah, karbo semua!). Tapi nggak nyesel sih, sekalian kesini juga, hahaha, soalnya jus jagungnya emang mantap banget. Lokasi Simpang Raya Cipanas ini cuma beberapa meter jauhnya dari Sate Maranggi Sari Asih.


Untuk harganya sedikit pricey, Rp. 22.000,- per gelas, tapi emang enak sekali sih. Katanya di semua Simpang Raya nyediain menu ini, cuma yang paling enak ya di Simpang Raya Cipanas. Buat makanannya nggak tau, belum sempet makan, tapi katanya lagi (katanya mulu ni..) sebelum ada Tol Cipularang, rumah makan ini rame banget sama orang Jakarta mau ke Bandung, begitu pula sebaliknya. Kayak Route 66 ya, tertinggal jadinya sejak ada tol baru. :(

That's it! Sekarang ngerti kan kenapa udah berpeluh kesah lari berapa kilo tapi nggak kurus-kurus? Cause I love eating so much! :p

PS. Baru ngeh nggak foto-foto view Cipanas yang bagus itu, hiks, kalap makan sih.
PPS. Udara disana, enak, sejuuuuuk, jadi nafsu makan juga ikut meningkat *alasan* :)))))

Last Weekend was so...

FUN! Saking menyenangkannya baru sadar sekarang kalo kemarin jarang banget ngambil foto *sigh* Padahal katanya a picture tells thousand words. Dari awal saya pernah disclaimer kalo saya nggak terlalu into photography, tapi 'terpaksa' ngambil foto for the blog sake. Tapi jadi keingetan kata Kartupos kalo biasanya moment yang paling indah itu adalah yang nggak ketangkap kamera. I guess that what happened to me yesterday.

Weekend kemarin dimulai dari sarapan ketupat padang! *facepalm* Boro-boro senam, pas bangun langsung ngomong ke suami, "Beb, lapar beb..." Terus dianya semangat empat lima banget mau keluar makan. Setelah tang-ting-tung antara KFC am atau PH breakfast, pilihan jatuh ke tenda sarapan padang! Hahaha.. Jadi di Sukabumi ada Tenda Sarapan Padang yang priceless banget, letaknya di depan Rumah Makan Padang Pondok Salero di depan Mesjid Agung Sukabumi, tepat sebelah rumah bupati/ pendopo. Kalau mau kesana harus pagi-pagi soalnya kalo siang udah nggak ada lagi, dan biasanya suka keabisan juga jam delapan kesana. Saya pernah kesana sama suami dan selalu keabisan rendangnya. Tapi jangan takut sih, ketupat ayam dan ketupat telur-nya juga enak luar biasa, hell, bahkan ketupat sama kuahnya juga enak luar biasa. Hehe.. Selain ketupat-ketupatan itu, ada juga bubur sumsum dan teh telur, yang katanya juga enak, tapi belum sempet nyoba sih.

Tak disangka tak dinanya, datang jam setengah delapan kesana, ternyata ketupat rendangnya masih ada! *dancing* Dua porsi ketupat rendang, satu bungkus keripik pedas, dan satu buah perkedel harganya Rp. 28.000,- saja. Emang bener, makanan Padang itu nggak ada yang nggak enak. *liat perut*

Malemnya, kita jalan-jalan ke.. Pondok Halimun. Pondok Halimun itu semacam puncaknya Sukabumi gitu ya, ada perkebunan teh, terus nanti ada tempat makan-makan jagung rebus, roti bakar dan indomie gitu. Sebenernya ya gitu-gitu aja sih, saya rada males dan ngeri juga kesana malem-malem, namun berhubung suami penasaran banget, dan ini merupakan tempat yang hitz banget di Sukabumi gitu (hehe), akhirnya saya setuju kesana. Kalau mau kesana tinggal jalan ke arah Selabintana, nanti kalo liat rumah kayak Istana Anak-anak, ada belokan sebelah kiri, nah belokan itu menuju ke Pondok Halimun. Saran saya sih kalau mau kesana perginya sore-sorean aja, jadi pemandangan kebun teh yang indahnya masih bisa keliatan. Pas pulang kan udah malem, jadi bisa liat Kota Sukabumi dari atas yang bagus banget viewnya. Jalannya emang jelek jadi ati-ati aja, gelap dan sepi banget. Kadang-kadang di tepi kebun teh bisa liat pasangan-pasangan bermotor yang lagi pacaran :D Sampai diatas kayak ada semacam camp buat kumpul sebelum perkemahan, disitu banyak banget warung buat kongkow, dan ternyata rame banget! Hehehe, harganya rada pricey dibanding warung indomie biasa sih, tapi yaoloh, jualan diatas gunung gitu, wajar kali yah.

Lagi-lagi nggak ada proper pictures, huks. Saatnya beli kamera baru kali ya.. *kedipkedipmanjakesuami*

Nice weekend! Let's do again this week! :D

February 20, 2013

Five Minutes in "Heaven"

With my hectic schedule last week, I rarely spent time at gym anymore in the afternoon. So, one day I searched some exercise videos in Youtube for home-exercise, and found this video.


It's simply five minutes exercise using kettlebell, I remember my brother used to have a 6 kilos-dumbbell, so I used it instead. In this video, the girl uses 15 lbs-kettlebell (around 6.80 kilos, so I guess it's nearly similar weight).

First, it seems easy, but in the end of my second round, I was sweating like hell. So, it worked. And you know what, when I wake up the next day, my feet aching like I've had a marathon. But as my trainer said, if it doesn't ache, it doesn't work. So, I guess I'll do this exercise over and over again when I don't have any time to hit the gym.

PS. If you don't have kettlebell or dumbbell, you can use big bottle of water. It works!

February 14, 2013

Tentang Melati (Lagi)

Hari ini Melati mengucapkan satu kalimat yang buat saya mengernyitkan kening. Ketika salah seorang teman saya, sebut saja namanya Budi, menegur Melati karena kebiasaan hidupnya yang kurang sehat, diantaranya adalah jarang banget minum air putih (karena air galon terasa plastik katanya), makan nggak teratur, minum kopi berlebihan, Melati dengan santainya menjawab, "Ya santai aja kali Bud, pada akhirnya semua orang juga akan mati!" (atau kurang lebih seperti itu, saya kurang ingat persisnya).

Saya mengernyitkan kening, dan tersadar. Sebetulnya yang dikatakan Melati itu hampir sama dengan excuse lainnya seperti, "Yaela, hidup cuma sekali, nikmatin aja lah!". Excuse yang muncul karena tidak ada kesadaran untuk menjaga hidup kita. Atau kesadaran itu dikalahkan oleh ego yang tinggi, ego untuk hidup sebebasnya, anti-larangan, dan selfish.

Kenapa selfish? Prinsip saya, manusia hidup untuk orang lain. Only a life lived for others is a life worthwhile, kalau kata Albert Enstein. Dan salah satu cara untuk menjalani prinsip itu adalah menjaga tubuh saya agar bisa sesehat mungkin. Karena kalau saya sakit yang akan kesulitan adalah orang-orang disekitar saya, kalau misalnya saya tidak menjaga saya sendiri, bisa saja anak-anak saya yang akan menanggung akibatnya, menjaga saya seumur hidup dan kesulitan akibat saya. Dan dengan umur yang lebih panjang dan badan yang sehat, bukankah akan lebih banyak kesempatan untuk berbuat baik di dunia ini?

Kalau didenger kayaknya, anjiiis, perfectly naive ya, dan saya juga sadar sih nobody's perfect. I haven't treated my body fairly, masih seriiiiiing banget cheatingnya, masih sering banget jahat sama tubuh saya. Pulang cepet, tapi browsing sampai tengah malam, mengabaikan waktu tidur yang sesuai. Makan berbungkus-bungkus mie instan (can't help, Indomie Kari Ayam sama ABC Selera Pedas endeeeus bangeet..), dan masih banyak lagi. Tapi at least saya pingin memulai dengan memiliki kesadaran. Kesadaran kalo misalnya tubuh ini cuma titipan aja, dan karena titipan harus dijaga sebaik-baiknya semampu kita.

Am not being smart ass, and I know there's many different perspectives out there, which I don't really care. Karena kita semua dewasa, punya akal dan logika yang bisa digunakan untuk memilih jalan mana yang akan ditempuh. This is mine, a little bit different with Melati's. Dan sebenernya kalo boleh jujur, saya iri lho sama orang yang punya prinsip kayak Melati, live fearless. Tapi karena ini yang udah saya pillih, be it. Let's fight then. :D

February 13, 2013

Tentang Boy dan Melati

Pernah nggak si diceritain masalah yang itu-itu aja sama seorang teman dan ngerespon berkali-kali tapi tetep aja dia datang dengan masalah yang itu-itu juga dan finally lo ngerasa, "it's enough, I've already told you that!"?

Jadi saya punya seorang teman, sebut saja namanya Melati. Classic problem, dia deket sama seorang cowok (who happens to be my friend, also), sebut aja namanya si Boy, jatuh cinta, menemukan masalah, putus. Masalahnya klasik juga, ternyata si cowok ini brengsek dan nggak pernah putus dari pacarnya yang lama, which is that he has been telling my friend all the time. Dan sekarang si cowok itu meneruskan hubungannya sama pacar lamanya, sementara Melati tertinggal di luar sana. Sendirian. 

Tapi, karena namanya temen sepermainan, jadilah kita (saya, Melati dan Boy) masih sering berinteraksi, dan si Melati mulai sering mengeluh kalau si Boy ini masih sering flirting ke dia walaupun dalam kenyataannya Boy udah ngelamar pacarnya dan mau menikah tahun ini. Melati ini juga mengeluh kalo dia susah move on, karena pada dasarnya Melati masih ada feeling sama Boy. Dan mulailah hari-hari penuh penderitaan dimana Melati terus-terusan mengeluh ke saya, "Boy gilak deh, kemaren gue telponan sama dia semalaman." "Boy katanya mau nikah sama pacarnya tahun ini, terus dia minta doa restu gue." "Anjis, gue udah nggak tahan sama Boy, kesel banget gue masa dia ngajakin gue jadi selingkuhannya?"

Dan respon saya? Selalu sama. Abaikan. Jauhi. Karena pada prinsip saya, ketika putus dari seseorang, apalagi itu bukan in a good term, saya akan memutuskan segala komunikasi dan hubungan dulu. Sampai kapan? Ya sampai saya pulih. Sampai saya nggak memandang dia lagi dan masih merasakan hal yang sama (eh jieee..). Tapi serius deh. Kalo misalnya perasaan itu nggak bisa ilang? Ya, jauhi selamanya.

Tetapi Melati ini came with her own term. Said she still wants to be friend with Boy. Still receiving his calls, replying his messages, listening all his complaints, although I know for sure that they all are Boy's excuse to get into her. Dan tahu gimana itu berakhir? Dengan keluhan lagi dari Melati. Kenapa dia begitu bego mau mendengarkan semua bullshit-an Boy padahal dia tau kalo semua itu cuma cara Boy ngedeketin dia lagi.

Entah udah berapa kali Melati berjanji untuk move on. Entah berapa kali dia janji untuk lebih menyayangi diri dia sendiri, dan stay away dari Boy. Semuanya kembali ke titik yang sama juga. Disaat Boy ada, Melati menghampiri, mencoba berteman. Boro-boro mau cari pacar baru, hidupnya muter aja seputeran Boy.

Sebagai teman yang baik, tentunya yang bisa saya lakukan ya cuma menasihati. Merespon. Memberi saran, langkah apa yang harus dilakukan. Dan ketika saran itu diabaikan dan kejadian yang sama terulang lagi, saya cuma bisa menghela nafas. Saya sayang Melati, dan ingin yang terbaik buat dia. Tetapi pada akhirnya, kita hanyalah dua orang dewasa, dua pribadi yang berbeda, yang punya hak untuk memutuskan apa yang terbaik untuk hidupnya. Saya nggak legowo, jujur aja, saya marah meliat Boy memperlakukan teman saya sebegitu rupa. Tetapi kalau Melati mempersilakan dirinya diperlakukan seperti itu, saya bisa apa kan?

Dan saat ini, saat ini saya berusaha ikhlas. Berusaha menerima segala hal yang akan dilakukan Melati ke hidupnya. Hanya mendoakan yang terbaik buat Melati. Karena saya tahu sekeras apapun saya berusaha, hal nggak bakal berubah kalau Melati nggak mau mengubah dirinya sendiri. Atau mungkin sebenarnya dia nggak mau berubah dan hanya berusaha berubah karena it's right thing to do but it's not thing that she wants? Entahlah, I am trying not to judge her.

PS. Buat Melati, you know who you are. I love you no matter what, no matter what you do. Tapi Allah nggak bakal mengubah nasib suatu kaum, apabila kaum tersebut tidak berusaha. So do you.. :)

February 12, 2013

Things That Makes Me Happy

We were having our 1st wedding anniversary yesterday. It's been a year and days went by so rapidly. Alhamdulillah, and hopefully many happy years come ahead!


While celebrating it, my husband gave me this. Preeeeetyyy..

I didn't give anything to him. Busted. The thing is he had birthday few days ago, so I thought the yesterday gift is counted, no? :p
Receiving this beautiful cushion covers from dreamesh. Loooove it.



Last weekend, finally had time to visit our own home (now, we're still living in my parents house and leave ours abandoned. Anybody interested to hire it? :D), and we're so satisfied with the gardener's work. I can't imagine if I have to do it all alone. And we found our first flower! Happy!


I had this cookies for breakfast. Dunno what its name, but they are so good. I am very weak to the good food.


Finally, our office's wi fi is working again, and I can update all of this now! Hahahahaha..


Then, what makes you happy today? :)

February 06, 2013

Happy Birthday..


...Dearest husband.

You're the best partner given by God to me.
Keep cool, long live, be happy.
I'll love you more and more and more.
*kiss*

February 01, 2013

Office Gathering to Bali - part 4

penasaran sama cerita sebelumnya? Kalo nggak penasaran juga kudu dan wajib liat kesini. :p

Hari terakhir! Sedih sekaligus seneng karena mau ketemu lagi sama suami, hehehe.. Untuk hari terakhir tujuan kita adalah ke Tanah Lot dan Pusat Perbelanjaan Krisna. Initial plan-nya sih ke Bedugul juga,  cuma karena Air Asia semena-mena memajukan jadwal penerbangan kita (ceritanya nanti yes), jadi rencana ini akhirnya dibatalkan, and it ended up with spending time in Krisna for almost five hours. Zzzz..

Untuk Tanah Lot sendiri nggak ada perubahan sejak terakhir pergi kesini, cuma memang waktu kesana lagi bulan purnama, jadi air laut sedang pasang hingga mencapai batas pura dibawah. Jadi kalau biasanya kita bisa jalan-jalan hingga pintu masuk gua tempat ular suci berada, kemarin waktu kesana, gua itu tenggelam sama sekali nggak bisa dimasuki. Cuacanya juga mendung, sempet hujan rintik-rintik sedikit, tapi alhamdulillah langsung berhenti walaupun nggak secerah hari kemarin.



Bagian yang ketutupan air laut di belakang saya itu biasanya bisa dilewati kalo lagi surut.
Di Tanah Lot ini sampai siangan sekitar jam 12, setelah itu langsung menuju 3 V Villas di daerah Kerobokan Seminyak buat makan siang. Sebelum pergi, saya sudah liat beberapa reviewnya dan semuanya bagus, sayang banget villanya minimal ada dua kamar, jadi memang ditujukan buat keluarga, kan sayang kalo pergi berdua aja sama suami tapi harus pesen villa dua kamar.

Dan ternyata memang tempatnya bagus banget, dari luar sih saya rada menyangsikan soalnya kecil dan biasa aja, cuma pas masuk kedalam lewat tempat parkir yang diatasnya ketutupan daun-daun rindang, dalamnya ternyata cozy dan cantik banget.








Makanannya enak tapi nothing special sih, kecuali supnya yang emang enak banget. Yang lainnya malah terasa sedikit hambar, tapi saya baca kalo 3V Villas ini emang fokus di makanan vegetarian dan makanan sehat, jadi mungkin mereka menggunakan penyedap makanan seminim mungkin sehingga rasanya kurang cocok di lidah saya yang pencinta MSG ini, hehe...

Setelah dari 3 V Villas, kita menuju ke Pusat Perbelanjaan Krisna yang terletak di Kuta, lokasinya dekat dengan bandara hanya sekitar tiga menit menggunakan kendaraan. Krisna ini berbeda dengan Krisna yang dulu saya kunjungi di Denpasar, cabang ini buka dua puluh empat jam lho! Berdedikasi sekali ya. Walaupun bingung mau beli apa, akhirnya saya menyerah juga dan membeli berbagai toiletries yang lucu, wangi dan murah-murah. Dan sengaja beli perintilan kecil-kecil ini karena udah berprinsip kalo semua barang harus masuk ke tas American Tourister saya dan nggak boleh nambah tentengan, apalagi kardus!

Belanjaan favorit saya, Herborist Body Butter Mango. Enak wanginya, mirip Sugus Mangga. :p Dan harganya cukup 15.000 saja. Nyesel kenapa nggak beli aroma yang lain juga.
Must buy another toiletries kalau punya kesempatan ke Bali lain waktu. Mudah-mudahan ada ya Allah.. :)

Soal Tiket Promo Air Asia
Jadi seperti jutaan orang lainnya, panitia pun mengincar tiket promo untuk memperkecil budget yang ada. Proses pemesanan berjalan lancar, kami memesan tiket pergi untuk hari Jumat, tgl. 25 Januari 2013 pukul 21.30 WIB dan tiket pulang hari Minggu, tgl. 27 Januari pukul 23.00 WITA (untuk jadwal pasti dan nomor penerbangan saya lupa karena registernya ada di panitia). Untuk jam penerbangan pergi dan pulang sudah kami perhitungkan masak-masak, karena pekerjaan kami, kami harus tetap bekerja pada hari Jumat sehingga dipilih penerbangan paling malam. Untuk pulangnya juga sengaja dipilih penerbangan paling malam, karena kami ingin memaksimalkan itinerary hari kedua.
Tiga hari sebelum keberangkatan, panitia mendapat email dari Air Asia yang menyatakan bahwa penerbangan kami baik pergi maupun pulang dimajukan jadwal keberangkatannya, jadwal pergi menjadi 20.05 WIB dan pulangnya menjadi pukul 19.00 WITA. Hal ini tentu sangat mengejutkan pihak kami, karena pemberitahuannya mendadak, dan schedule pemberangkatan telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak. Ketua Panitia kami sudah menelpon ke pihak Air Asia untuk meminta jadwal tetap seperti semula, namun hanya ditanggapi bahwa penerbangan yang paling malam telah dibatalkan dan jadwal baru yang diberikan kepada kami adalah jadwal penerbangan paling malam. Untuk informasi, rombongan kami terdiri dari 55 orang peserta.
Tentu saja hal itu membuat jadwal kami menjadi berantakan, jadwal keberangkatan dari kantor di Sukabumi harus dimajukan, begitu pula dengan jadwal hari kedua yang terpaksa dipercepat dan dihilangkan satu objek wisata yang semestinya kami kunjungi. Kami mencoba legowo, karena bagaimanapun keberangkatan kesana memang tujuannya untuk liburan dan hura-hura, sehingga bagi kami walaupun mengecewakan hal ini masih bisa diatasi. Akan tetapi, saya memikirkan apabila ada orang-orang yang memiliki kepentingan khusus atau acara yang sudah terjadwal, hal-hal seperti ini sungguh mengganggu.
Adapun pada hari H, penerbangan baik pergi maupun pulang mengalami delay untuk penerbangan pergi menjadi pukul 21.00 WIB, dan penerbangan pulang menjadi pukul 20.00 WITA. Walaupun keterlambatan ini adalah hal biasa, apalagi waktu itu cuaca memang kurang baik, tapi bagi kami, yang telah mempercepat kedatangan ke airport, adalah hal yang mengesalkan.
Saya menghormati Air Asia yang telah memberikan pemberitahuan, akan tetapi disarankan agar dapat memperbaiki sistemnya, stick on schedule, dan mengutamakan kepentingan customer, karena saya yakin banyak sekali customer yang dirugikan apabila hal seperti ini terulang lagi.
----------------------------------------------------------------------------

So, that's it! Foto-fotonya sebenarnya banyak sekali, kemarin mengumpulkan dari berbagai kamera milik teman-teman, ada dua puluh giga aja dunk. Bused, apa aja yang difoto disana? Tapi nggak saya pajang semua karena nanti makan bandwith, dan kayaknya nggak ada gunanya juga pasang terlalu banyak foto narsis disini ya? Bali, I am missing you now, hope we'll come back soon! :-*