Pages

January 31, 2013

Office Gathering to Bali - part 3

hello, cerita sebelumnya bisa dibaca disini.

Tujuan berikutnya adalah dinner di Jimbaran, sekaligus ada acara ramah tamah antar peserta. Saya jujur excited karena mendengar banyak review bagus soal Pantai Jimbaran dan sunsetnya yang bagus. Sayangnya ketika tiba di lokasi, saya merasa kurang puas, karena ternyata pantainya kotor. Sedihnya lagi, langitnya mendung, sehingga sunset yang indah itu pun tertutup awan. Kafe yang kami datangi juga biasa saja, nothing special, rasa seafoodnya malah kurang enak menurut saya.


Untung kebantu sama langit yang cakepnya nggak sante itu.


Kalo menurut tour guide kami, sampah-sampah yang ada di sepanjang pesisir Pantai Jimbaran ini bukan berasal dari pembuangan sampah kafe dan restoran yang ada disini, akan tetapi merupakan sampah bawaan ombak dari pantai yang lain. Pemilik kafe dan restoran disini sudah membersihkan sampah tersebut setiap hari, akan tetapi keesokan harinya sampah itu pasti datang lagi. Too bad, padahal kalo nggak ada sampah pantainya pasti cantik sekali.

Untuk makanan, rasanya biasa, ikannya nggak fresh, rasa cuminya eneg, yang saya suka cuma udang bakarnya, tapi ada udangnya temen yang cair, nggak fresh. Makanya boro-boro nginget nama restorannya deh, nggak mau balik lagi kesana.


Sampai ke hotel sekitar jam setengah delapan, dan jam sembilan udah keluar lagi, rencananya mau puter-puter Bali dan sewa motor. Untuk persewaan motor ini bisa diperoleh di sepanjang Jalan Kuta, dan sepanjang Kuta Art Market, waktu tahun kemarin sih saya sewa Rp. 50.000,- per 24 jam, kemarin saya sewa Rp. 60.000,- per 24 jam, katanya sih harga tahun 2013. Jangan lupa ya pakai helm, soalnya saya pernah baca di beberapa blog dan trip advisor kalo orang-orang Bali nggak suka sama turis yang naik motor nggak pake helm, baik domestik maupun internasional. Kadang si rental malas kasih kita helm, tapi kalo perlu kita insist supaya dia nyediain helm buat kita. Walaupun udah malam dan kita cuma butuh motor untuk beberapa jam aja, tapi nggak dikasih diskon lho! Nggak tau juga kurang canggih nawarnya apa gimana, zzz.

Puter sana-sini ke daerah Kuta, Legian, sampai nyasar-nyasar kesana-kesini, eh, ujungnya nongkrong aja di Black Canyon-nya Kuta Bex sambil nunggu hujan reda. Iya, sempet ujan aja dunk malem-malem itu. Terjebak deh sampe jam dua belas malam sambil maen Truth or Dare.



Sempet nyobain Green Tea Latte di Black Canyon ini, enak sih, cuma emang olahan green tea paling enak itu Green Tea Blend di XXI Cafe dan McFlurry Green Tea ya. #tetep

Hujan belum reda, tapi udah jam dua belas, akhirnya memutuskan cabut karena besok jam delapan harus udah siap-siap buat ke Tanah Lot! Dan harus langsung packing karena udah malam terakhir aja di hotel. Nasib.. nasib.. liburan kilat. :p

Next stop : Tanah Lot, 3 V Villas, dan Krisna!

January 30, 2013

Office Gathering to Bali - part 2

bagian pertama bisa dibaca dari sini. :D

Sebelum ke pantai Dreamland, rombongan mampir dulu buat makan siang di salah satu restoran lokal dengan nama Warung Mak Jo. Untuk lokasi pastinya, maap banget saya nggak merhatiin, karena jujur abis keujanan kuyup di GWK, badan jadi demanding dan lapar, jadi udah siweur banget sama jalan. Lokasinya nggak terlalu jauh dari GWK, letaknya di pinggir jalan persis, dan makanannya enak.

Jangan shock liat porsinya. Ambilnya prasmanan kok, jadi all you can eat. :D

Dan thank God, alhamdulillah, cerah abis itu! Bahkan lumayan terik, nggak kebayang aja kalo harus ke pantai ujan-ujan. Sehabis ujan, langit Dreamland kayak dicuci, subhanallah bagus banget. Pantai Dreamland ini berlokasi di dalam kompleks Bali Pecatu Graha, di daerah Pecatu, kurang lebih 30 menit dari Pantai Kuta. Kompleks resort ini menurut Pak Ketut, tour guide kami, merupakan milik dari Tommy Soeharto, dan awalnya  direncanakan sebagai kawasan wisata dan dipadukan dengan kawasan pelestarian lingkungan, namun seiring dengan krisis moneter, rencana proyek itu mulai meredup. Meredup aja udah bagus banget, gimana kalau proyeknya jadi ya?





Ke Dreamland ngapain aja? Foto-foto! Hihi, dari awal pas ngerencanain liburan bareng sekantor ini, bingung semua kan acaranya apa, dan diprediksikan kesana pasti bakal sibuk foto-foto. Realitasnya seperti itu, tapi ternyata seru juga, apalagi bareng temen-temen yang heboh dan banci foto semua. Senangnya lagi, pemandangannya udah keren banget, nggak perlu filter, nggak perlu Photoshop, jadinya udah cantik banget!

Sayangnya cuma dikasih waktu sejam buat disini, hiks, padahal masih pingin lama-lama disini, itu mungkin ya salah satu kekurangan pake travel agent, segala-galanya diwaktu. Tapi kalo buat orang banyak emang idealnya pake travel agent sih.

Tujuan berikutnya adalah Pura Luhur Uluwatu, yang lokasinya masih di Daerah Pecatu, dekat dari Pantai Dreamland. Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura. Nah di hutan ini banyak hidup kera-kera yang katanya usil banget sehingga dari awal tour guide udah wanti-wanti kita untuk mengamankan barang-barang pribadi.

Hutan tempat kera-kera usil. Sayang banget padahal mereka lucu-lucu.

This view makes me wonder, "Orang Bali pinter banget ya milih lokasi buat pura? Cantik banget!"




Dan kekhawatiran di awal perjalanan terbukti dunk. Tempat kamera (bersama kamera di dalamnya) dijambret secara brutal oleh seekor kera pas perjalanan pulang. Duh, pertolongan pertama adalah cari makanan untuk dibarter dengan kamera itu, dan kebetulan saya punya sekantong kacang di tas. Tapi nggak ngaruh juga, karena nggak ada yang berani nyodorin kacang itu ke keranya (takut dicakar bo!), dan akhirnya kacang itu dilemparin aja ke keranya, yang dengan pinternya makan kacang, tapi kameranya nggak dibalikin juga.

Hopeless, akhirnya tour guide kami, Pak Ketut, manggil salah satu pawang kera disitu. Udah nggak berani berharap karena keranya sendiri udah kabur kedalam hutan. Pas kita udah jalan ke bis, pawangnya keluar dari lebatnya hutan sambil bawa kamera teman saya! Yay! Alhamdulillah, ternyata masih rejekinya, sekarang kalo diinget-inget sebenarnya lucu juga kejadiannya, tapi waktu itu nggak ada yang berani mendokumentasikan, lah takut kameranya juga diincer.

Tips dan Trik liburan di Pura Luhur Uluwatu.
  1. Pakai celana/rok dibawah lutut, karena kalo diatas lutut, harus pakai semacam kain sarung untuk menutupi lutut.
  2. Kalau bisa jangan bawa apa-apa, karena menghindari penjambretan oleh monyet-monyet nakal. Kalau terpaksa harus bawa apa-apa, masukkan ke tas ransel, atau tas selempang yang dipakai silang. Saya sama sekali nggak ngeluarin ponsel waktu disana, dan strap digicam saya pasang kenceng di pergelangan tangan.
  3. Tas, aksesoris rambut, dan topi juga sebaiknya dihindari.
  4. Jangan makan minum disana kalau nggak mau sharing sama monyet-monyet itu.
  5. Buat yang pakai kacamata, siapkan tali kacamata, atau kalo nggak ada dipasangin karet gelang jadi kalo dijambret, kacamatanya tetep stand still di kepala kita.
Selanjutnya, dinner di Jimbaran dan free time di Kuta! :D





Office Gathering to Bali - part 1

Waktu kantor mengumumkan bahwa outing awal tahun ini bakal diadakan di Bali, saya otomatis mengeluh. Duh, Bali. Baru saja bulan November kemarin saya pergi ke Bali, sekarang harus ke Bali lagi? Mau kemana lagi sih? Tapi karena sudah kesepakatan, dan iming-iming dari temen-temen kantor yang menjanjikan suasana kebersamaannya pasti bakal beda dengan pergi berdua sama suami, akhirnya saya tertarik juga. Apalagi terakhir kali ke Bali saya dalam keadaan sakit, jadi belum bisa embrace full of Bali. (eh, akhirnya saya ketagihan dan minta kembali ke Bali lagi suatu saat sama suami, mudah-mudahan kesampaian, amin..)

Berbekal paket tour dengan nama Bali Top Holiday hasil googling dan tiket murah dari Air Asia (ada sedikit complaint soal ini, tapi nanti saja ceritanya), akhirnya Jumat kemarin, off we go to Bali dengan flight jam tujuh malam. Setelah delay dsb-nya, akhirnya baru menyentuh hotel jam dua belas malam WITA. Hotel yang disediakan oleh tour agent adalah Puri Dibia yang terletak di Jalan Kuta Bali. Untuk informasi lebih lengkap tentang hotel, bisa dicek disini dan disini. Hotelnya nyaman, saya sih merasa puas dengan kebersihan dan kenyamanan kamar dan kamar mandinya. Sebandinglah dengan harga yang dikeluarkan. Hotelnya sendiri terletak di lokasi yang strategis, memang cukup jauh kalau dari Pantai Kuta, namun dekat dengan pusat perbelanjaan Joger, kurang lima menit jalan kaki. Sarapan yang disajikan di hotel menurut saya standar saja, tidak bermacam-macam namun rasanya cukup enak, nasi goreng, scrambled egg, sosis, roti tawar, berbagai macam minuman dan buah-buahan.

Itinerary hari pertama adalah Garuda Wisnu Kencana, pantai Dreamland, Puri Uluwatu dan Jimbaran. Tapi tak disangka tak dinanya, bus berputar masuk dulu ke pusat perbelanjaan "Hawaii Bali". Lah, belum kemana-mana aja udah disuruh belanja kita? Eh, tapi ternyata banyak lho temen-temen kantor yang semangat empat lima belanjanya.



Pingin lukisan! Cuma males bawanya, hehehe.. :D
Saya udah jumawa nggak bakal belanja disini, eh, tergoda juga detik-detik terakhir. Belanjanya nggak penting lagi, nggak usah diceritain disini ya, haha..
Over all, Hawaii Bali ini cukup lengkap, harganya juga relatif murah. Terus waktu goggle soal Hawaii Bali ini, banyak yang bilang kalau harganya lebih murah dibandingkan Krisna. Kalau saya sih nggak membandingkan, nggak belanja banyak juga sih, soalnya orang rumah juga udah wanti-wanti nggak usah bawa oleh-oleh! :D

Abis dari Hawaii Bali, perjalanan dilanjutkan ke Garuda Wisnu Kencana. Dan hujan duuunk. Hiks. Tapi walaupun hujan, nggak menghalangi niat untuk liat-liat dan foto-foto. Garuda Wisnu Kencana ini terletak di Bukit Peninsula di daerah Bali bagian selatan. Saya juga nggak begitu mengerti kenapa diputuskan Wisnu yang dibuat patung, padahal setahu saya orang Bali itu memuja Siwa. Sayang sekali pembuatan patung ini sementara dihentikan dan belum tahu kapan akan diteruskan, padahal setelah selesai, patung ini bisa mencapai 146 meter, dan menjadi patung tertinggi di dunia. Lihat miniaturnya aja udah merinding, keren banget! Dan semua patung ini terbuat dari tembaga lho.



Cultural park yang ada di depan patung Garuda.

Sempat kabur juga liat pagelaran, sayang pas datang udah hampir selesai, jadi nggak nangkep ceritanya apa.



Habis pertunjukan ada sesi foto bareng pemain-pemainnya, tapi karena saya setengah mati takut sama leak (sama badut aja takut, zzzz), makanya pilih foto sama penarinya aja yang cantik-cantik.


Tips dan trik piknik di musim hujan (rada basi, tapi kadang ada orang yang ngaleuyeud juga lho, nggak mau nurut)
  1. Bawa payung. Simpel, tapi kadang-kadang ada orang yang ngerasa ribed banget bawa payung, padahal jaman sekarang kan banyak banget payung yang bisa dilipet mini nan cantik. Buktinya aja sudah diperingatkan oleh panitia kalo misalnya harus bawa payung, tapi masih ada aja yang nggak bawa. Semangat berbagi emang penting, tapi lebih enak kalo tiap orang bawa satu payung.
  2. Pake sendal jepit. Alhamdulillah kemarin suami keukeuh banget nyuruh bawa sendal jepit, nggak usah sendal fancy gitu. Dan syukurlah saya juga nurut, karena ngeliat orang lain yang nggak nyaman pake sendal yang cute, bahkan yang pake sepatu crocs juga ngerasa kedinginan. Kalo pake sendal jepit cepet keringnya. Kalo mau rada gaya, jangan yang swallow ya, sekarang kan banyak sendal jepit kece dijual murah-murah.
  3. Bawa baju ganti. Kemarin karena males bawa tas gede baju yang saya bawa alakadar sekali, untung sehabis ujan matahari langsung terik, jadi langsung dijemur lagi, hihi.
  4. Pakai tas dengan bahan anti air. Atau kalo enggak, beli plastik-plastik yang bisa dipakai untuk cover tas. Ini penting, soalnya kemarin tas saya emang nggak kebasahan sampai dalam, cuma lembab jadinya dan jaket yang dimasukkan ke dalam tas jadi ikutan lembab. Saya juga kemarin sempat lihat cover plastik yang digunakan untuk melindungi tas kamera milik teman, dan menurut saya juga itu penting dibawa.
  5. Jaket parasut anti air. Kalo ada.
  6. Kerja sama megangin payung buat temen yang lagi kebagian pegang kamera. Pegang kamera dan payung secara bersamaan itu susah lho, makanya kalo mau fotonya oke, harus ada satu orang yang megangin payung buat orang itu. 
  7. Last, keep happy. Remember, after hard storm, rainbow appears!
Selanjutnya, kita ke Dreamland dan Uluwatu. Nantikan ya! :D


January 08, 2013

Hidden Gem Sukabumi: Angkringan Kota Paris

Beware of review of foods again! :D

Can't help with this one, karena saya sebenernya pingin menunjukkan kalo di kota tercinta saya ini banyak tempat asyik buat nongkrong. Ada salah seorang teman, sebut saja namanya Mawar, sejak pindah dinas ke Sukabumi kerjaannya mengeluh terus. Sepi lah, nggak asyik lah, bosen, nggak ada mall lah. Dan endingnya, Mawar ini terus-terusan mengurung diri di kamar kos-annya, sementara teman saya yang lain, sebut saja namanya Melati, berusaha menerima segala kekurangan kota ini, dan menggali terus kelebihannya. :D

Salah satu hidden gem di kota Sukabumi adalah Angkringan Kota Paris. Baru dibuka kurang lebih setahun terakhir, angkringan yang terletak tepat di pelataran BCA Kota Paris ini selalu ramai dengan pengunjung. Alasannya sih karena makanan-minuman yang ditawarkan bervariasi, enak dan MURAH. Jadi kemarin malam, saya dan teman-teman kantor pergi kesana setelah sekian lama nggak mampir.


Wedang Ronde. Rp. 7.000,-

Sekoteng Rp. 7.000,-

Suka banyak pengamen disana. Ya namanya juga kaki lima kali ya..

Nasi tutug oncom Rp. 7.000,-
Sup ceker Rp. 6.000,-. Kalo tambah nasi putih, tambah Rp. 2.000,-
Soto Rp. 6.000,- tambah nasi, tambah Rp. 2.000,-
Murah kan? Cocok banget buat karyawan kalo lagi akhir bulan dan kantongnya udah pada cekak. Selain menu diatas, ada juga menu-menu lainnya seperti pisang pandan, pempek, tahu aci, susu murni, bandrek dan lain-lain. Sangat mendukung sekali kalo mau pesen banyak menu, secara harganya murah, jadi kalo pesen banyak juga nggak terlalu bikin bokek kali ya.

Kalo mau datang kesini, angkringannya baru buka setelah magrib sampai malam. Saya kurang tahu sampai jam berapa, cuma kalo kata teman saya, biasanya jam 9 udah pada abis makanannya. Jadi kalo bisa datang sebelum itu. Terus, angkringan ini juga tutup setiap hari Selasa, tapi hari lainnya selalu buka.

Jadi kata siapa kalo ke angkringan cuma harus ke Yogya? Sukabumi juga ada! :D

PS. Great thanks buat temen-temen yang mau menunda makan karena saya harus jepret-jepret dulu. You're the best lah! :)

January 07, 2013

Last Friday Night: Terrace Cafe & Resto Sukabumi

I had no idea kenapa postingan saya kebanyakannya soal makanan. But, let it be yah. Hehe..

Setelah salah satu temen di geng saya (halah geng), teh Nessa resign dari kantor, saya jadi kehilangan temen yang suka makan (dan yang suka ngomongin barang-barang hedon, hahaha). The others are good, tapi gitu lah, nggak ada yang sesuka dia diajak makan sini makan sana :p Makanya saya seneng banget pas kemaren diajakin makan di Terrace, udah lama banget nggak kesini. One of my favorite spot in town.

Terrace ini letaknya di Jalan Syamsudin Kota Sukabumi, gampang banget nemunya secara plangnya lumayan gede, letaknya deket banget dari Kantor Walikota Sukabumi. Menunya macem-macem, dari mulai nasi goreng, kwetiaw, steak, cap cay, cuma yang jadi highlightnya itu adalah steam-boatnya. Yum! Satu steam boat untuk dua porsi seharga Rp. 65.000,- saja, tapi kemarin kita pesan dua steam boat untuk lima orang, masih kenyang sekali. Singkong Thai-nya aja sampai nggak abis.

Hot choc milk. Rp. 10.000,- Enak banget, rasanya kaya susu segar dikasi bubuk cokelat. Haha, susah ya jelasinnya. Cobain aja.

Steam boat dengan kaldu ayam

Keripik singkongnya juga buatan sendiri, dan rasanya lebih empuk dibanding keripik singkong di pasaran.

My favorite dessert here. Singkong thai dingin. Rp. 10.000,- Harusnya sih kalo pesen ini, minumnya jangan pesen yang manis lagi ya, soalnya ini udah manis banget.

Steam boat dengan kuah tom yam. Jadi ada dua jenis kuah steam boat disini, terus tiap kuah beda-beda isiannya. Isi steam boatnya sendiri macem-macem, ada baso ikan, pangsit, sayuran yang saya nggak tau jenisnya (ya maaf), udang, daging, macem-macem lah. *ngiler*

Jadi, kalo ke Sukabumi dan mau makan yang anget-anget dan enak, tempat makan ini sangat direkomendasikan. Selain menu diatas, yang pernah saya coba juga sapo tahu dan kwetiawnya. Dua-duanya enak! Untung menu lain, silakan coba sendiri, soalnya kalo kesini pasti nggak jauh dari steam boat sama singkong thai.

Sekarang, mau ikutan say hi dulu ya temen-temen yang abis ketemuan kemarin. Pada maksa fotonya dipasang soalnya.

Coba tebak mana yang jomblo? Hahhaa, maaf gelap, soalnya tempatnya emang remang-remang gitu deh? :p


Have a nice day and have a good meal everyone! ;)

January 04, 2013

Run, Run!

Ini kenapa akhir-akhir ini gue jadi bawel abis ya. Bikin postingan mengalir kayak air gini. Apa gara-gara di kantor load lagi selow dan jadinya nggak ada kerjaan?

picture from here
Hari ini mau cerita tentang lari. Udah lama banget suka liat tweetnya @istribawel soal lari dan amazed karena sumpah mbak ini larinya rajin abis. Sering dan jauh-jauh. Gimana nggak ngeper gue, tiap kali liat postingan Nike+ di twitter, jarak larinya bisa sampe 5 kilo lebih. Gulp.

Gue sebenernya suka olahraga, eh ralat, kagak suka-suka amat, I even hate it, gue rutin olahraga seminggu kurang lebih tiga kali, biasanya cardionya spinning, karena gue malas lari,  terus weight training angkat-angkat dumb bell bentar aja, kadang gue ikut aerobik juga. Dan tiap kali mau berangkat olahraga, jangan harap gue ikhlas berangkat, selalu ada perdebatan batin antara angel side dan devil side, berangkat, jangan, berangkat, jangan. Kalo tiap kali gitu, gue tinggal inget-inget aja angka trigliserida gue yang melonjak tinggi pas medcheck kemaren, dan capcus lah kita.

Nah, gue nggak pernah bener-bener nyoba lari sampe sebulanan yang lalu, soalnya treadmill di tempat gym rusak, dan gue orangnya kebluk bangeeeet, nggak bisa dah bangun lebih awal (bisa, ini sebenernya bisa, cuma ya Allah, males banget gue) terus mama suka parno kalo gue lari pagi-pagi, ntar kamu kenapa-napa nak, udah nanti weekend aja sama suami, dan akhirnya batal terus larinya. Weekend pernah lari sesekali sama suami, tapi lebih seringnya power walking atau jalan-jalan cantik berujung jajan (hahaha.. jalan 3 km, sarapan lontong padang. Ancur banget deh gue).

Eh, tau-tau treadmill gym diganti sama yang lebih bagus. Seneng banget gue. Let's run! Hehe, apalagi kalo baca blognya mbak Woro, bused dah memacu aura kompetitip banget. :D Akhirnya gue memutuskan untuk mulai sambil awalnya jumawa, karena gue udah biasa cardio spinning, harusnya nggak terlalu beda dunk.

Ternyata beda banget deh! Emang kalo google-google, katanya lari itu ngasih pressure yang lebih berat ke kaki (yaeya ya, kalo naik sepeda statis kan duduk kaliii..), terus nafas juga kerasa lebih capek. Awal lari, gue cuma tahan 15 menit! Haha, dan sering banget diselingi sama jalan cepet. Langsung curhat sama suami, hiks, kenapa orang lain larinya jauh, pacenya cepet, terus bisa lari terus non stop. Haha, kagak sabaran abis ya gue? 

Sekarang gue biasa lari 30 menit sehari, karena di gym treadmillnya dibatasi pemakaiannya cuma maksimal 30 menit :'(, tapi abis itu lanjut cardio lainnya. Jadi sekarang gue main di pace lari aja, awalnya sih cuma bisa dapet 1.8 km (aduh, sedikit banget ya, malu gue), terus gue tingkatin kecepatannya, sekarang setengah jam udah bisa dapat 2.7 km. Alhamdulillah. :) Oya, gue juga belum bisa lari non stop terus-terusan, pasti ada jalannya, cuma nggak apa-apa lah, nggak ngoyo juga gue.

Soal outfit, kagak, gue nggak beli apa-apa. At all. Eh, beli sport bra ding, karena kalo lari nggak pake itu, dadanya suka jadi sakit. Tapi sepatu pake yang ada, training pake yang ada juga. Takut sindrom ikut-ikutan doang, terus abis itu jadi nggak kepake deh. Walaupun sepatu lari jadi wishlist tahun 2013 ini gara-gara racun dari mana-mana, nanti kali ya kalo kilometer lari gue udah banyak. *towelsuami*

Tujuannya sebenarnya olahraga, karena dulu gue rajin olahraga, terus abis nikah gue jadi malas sekali, dan langsung dalam setahun trigliserida gue melonjak dua kali lipat padahal pola makan gue termasuk bagus (kecuali weekend). Jadi ya untuk sehat aja. Sesekali liat timbangan juga sih, susah banget ngubah mindset kalo it's not all about scale, dan kadang suka depresi karena nggak turun-turun, karena gue termasuk tipe eat hard, exercise hard. Tapi terus-terusan gue tanamin kalo gue mau sehat, bukan mau kurus. Lagian ngapain gue kurus-kurus juga kalo misalnya nanti gue hamil juga (amin ya Allah, amin). Makanya akhir-akhir ini gue berusaha tidak terobsesi timbangan dan alhamdulillah juga timbangan di rumah rusak. See, the universe has told you! :D

Kalo aplikasi, pake Endomondo saja, karena tak punya gadget yang mendukung Nike+ hiks! *towellagisuami*. Tapi menurut gue Endomondo juga sudah cukup mendukung karena bisa ngukur waktu, ngitung jarak (ada GPS locatornya), sama tipe exercisenya juga macem-macem banget. Buat lari di treadmill emang harus dimasukkin manual jaraknya, soalnya GPSnya nggak mendukung. Suka banget update Endomondo ini karena bisa liat historinya, dan bikin lebih semangat.

Jadi doakan ya biar istiqomah dan bisa belajar terus! Kalo yang mau liat info-info lari buat pemula, klik sini deh, bisa tanya-tanya dan sharing, dan yang paling gue suka, nggak ada tuh judgement yang aneh-aneh dan merendahkan. Semuanya saling menyemangati. Jadi semangat semua!

January 03, 2013

Review : BAKOEL RESTO

Salah satu tempat makan favorit saya di Sukabumi adalah Bakoel Resto yang terletak di daerah Ciaul, Sukabumi. Makanannya enak, terjangkau, dan tempatnya asyik buat nongkrong yang lama. Konsepnya adalah restoran Sunda, dengan dekorasi yang menurut saya niat abis. Kebetulan tadi ibu boss ngajak saya dan temen-temen kantor makan siang bareng, dan here we go.







Menunya menurut saya cukup bermacam-macam, ada semacam meja buffet yang berisi banyak menu, jadi kita tinggal tunjuk-tunjuk aja mau yang mana. Selain itu juga ada menu yang nggak dipajang di buffet seperti sayuran dan sup-supan, bisa dilihat di daftar menu. Tadinya meja buffetnya mau difoto tapi karena makanan udah datang, males, soalnya pingin cepet serbuuu.. (alasan, review macam apa ini.. Zzzz..)


Sebagian dari makanan yang kami pesan. Kenapa sebagian? Karena yang sebagian lain ada di meja tepat depan ibu boss, dan nggak mungkin saya wanti-wanti larang buat jangan dimakan dulu karena mau saya foto dulu kan? :D

Menu yang saya pesan adalah pepes ayam dan balado terung (yang akhirnya dimakan rame-rame bertiga). Yang ijo itu ayam sambel ijo pesenan Eno, terus ada pincuk empal, soto ayam, mendoan dan ikan asin. Baru makan dua jam yang lalu sekarang udah ngiler lagi ngebayangin enaknya mendoan disana.

Favorit saya sebenarnya ayam mercon, dengan tingkat kepedasan bermacam-macam, dari mulai tidak pedas, sedang, pedas, dan pedas sekali. Cuma karena hari ini lagi males makan pedas-pedas, akhirnya memutuskan untuk pepes aja biar aman.

Di Bakoel juga terdapat banyak pilihan menu es dengan nama yang unik-unik, sehingga kalau misalnya mau pesan biasanya tanya dulu ke waiter/waitress-nya isi esnya apa saja. Cuma siang ini semua orang kompak minum teh anget, jadi nggak ada es yang bisa difoto.

Untuk ambiance yang asyik, dengan rata-rata seorang memesan satu lauk dan satu sayur plus satu porsi nasi,  setiap orang menghabiskan kurang lebih Rp. 15.000,-. Menurut saya terhitung murah, karena porsi yang disajikan juga besar, dan rasanya yang enak. Direkomendasikan mampir ke restoran ini kalo sedang mampir ke Sukabumi ya. :)

PS. Photos taken by me, using Gini's Samsung Galaxy. Thanks darl! :-*